![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQow2gH2qhaU-l9PzZpvBCRTxLHRn2RZuCfoKVvmB7QNBesU6W7j3BR4IcX_taq9OQOnLwqcwNPK5ZDxQS-PqNsqv59KlkTv9fjdP9SqgU4ZRmHHktAGB6tp7DIREXZaNvFPLgyyy3pWF/s320/16844.gif)
Ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada
Anda.
Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung
rambut hingga ke bawah
kedua telapak kaki.
{Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak
akan sanggup
menghitungnya.}
(QS. Ibrahim: 34)
Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan,
udara dan air,
semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah,
Anda memiliki
dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda
menguasai kehidupan, tetapi
tak pernah mengetahuinya.
{Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan
batin.}
(QS. Luqman: 20)
Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua
tangan dan dua
kaki.
{Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu
dustakan?}
(QS. Ar-Rahman: 13)
Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki
itu sesuatu
yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila
digunakan jalan
terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa
berdiri tegak di
atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang
keduanya bisa saja tidak
kuat dan suatu ketika bisa patah?
Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala
tertidur lelap, ketika
sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak
bisa tidur karena
sakit yang mengganggunya? Pernahkah Anda merasa nista
manakala dapat
menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih
banyak orang di
sekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena
sakit?
Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran,
yang dengannya
Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan
dan raba kembali
mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda
yang terbebas dari
penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya
fungsi otak
Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan
yang menghinakan.
Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas
sebesar gunung
Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu
bukit? Apakah
Anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi
dengan lidah Anda,
hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan
Anda dengan
untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung?
Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan
tiada tara dan
kesempumaan tubuh, tetapi Anda tidak menyadarinya.
Anda tetap merasa
resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun Anda
masih mempunyai nasi
hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu
yang tenang untuk
tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.
Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada,
sehingga Anda
pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah
terguncang hanya
karena kerugian materi yang mendera. Padahal,
sesungguhnya Anda masih
memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan
pengantar kebahagian,
karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka
pikirkan semua itu, dan
kemudian syukurilah!
{Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak
memperhatikan.}
(QS. Adz-Dzariyat: 21)
Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri,
keluarga, rumah,
pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di
sekeliling Anda. Dan
janganlah termasuk golongan
{Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka
mengingkarinya.}
(QS. An-Nahl: 83)